Breaking News
Kebudayaan Dayak,
Suku Dayak Salako Garantukng Sakawokng adalah subsuku Dayak Salako yang bermukim di Binua Garantukng Sakawokng. Pemberian nama Dayak Salako Garantukng Sakawokng merujuk pada nama Salako dan Garantukng Sakawokng. Salako adalah nama sebuah sungai yang sekarang ini dikenal dengan nama Sungai Selakau. Sungai ini berhulu di kaki Gunung Bawakng dan melewati Kota Selakau selanjutnya bermuara di Laut Cina Selatan. Sedangkan Garantukng Sakawokng adalah nama wilayah adat tempat orang-orang Salako ini tinggal. Alasan penamaan Garantukng dikarenakan pada waktu di kawasan wilayah adat ini banyak kepala-kepala kayo yang bergelantungan. Dalam bahasa Salako hal itu disebut bagantukng. Perkataan inilah yang kemudian melahirkan istilah Garantukng.
Bahasa yang dituturkan oleh suku Dayak Garantukng Sakawokng ini adalah bahasa Salako. Bahasa ini termasuk ke dalam rumpun Melayik (Adelaar, 1992), Hudson (1970), dan (Collins dan Chon Shin, 2001). Wilayah penyebaran orang Dayak Salako Garantukng Sakawokng terdapat di Binua Garantukng Sakawokng. Wilayah adat ini terdapat di dua kecamatan yaitu, Kecamatan Monterado’ dan Kecamatan Tujuh Belas.
Adapun kampung-kampung yang termasuk ke dalam Binua Garantukng Sakawokng adalah Sanorekng, Rantau, Sei Petai, Pasar Sebau, Berabas Baru. Mereka itu berada di Kecamatan Monterado’. Sedangkan yang berada di Kecamatan Tujuh Belas berada di Kampung Pajintatn, Nyarumkop, Bagak Sahwa, Maya Sopa, Sanggau Kulor, Sinjangkung, Pangmilang, dan Sagatani. Jadi diperkirakan jumlah Dayak Salako Garantukng Sakawokng ini sekitar 14.111 jiwa, dengan perincian sekitar 11.031 jiwa (data kecamatan tahun 2001)di Kecamatan Tujuh Belas dan 3.080 jiwa di Kecamatan Monterado’.
Sejarah asal-usul Dayak Salako Garantukng Sakawokng ini, memang agak kurang jelas. Akan tetapi, ada versi cerita dari informan yang mengatakan bahwa pada zaman bakayo tempo dulu di wilayah Nyarumkop, Bagak Sahwa, dan sekitarnya ditemukan kepala-kepala Kayo yang bergelantungan. Sejak saat itulah maka daerah ini disebut Garantukng. Sedangkan Sakawokng dari perkataan Singkawang khusus ejaan orang Dayak untuk menyebut Singkawang yang sebetulnya berasal dari perkataan Cina Kek, Sang Keu Jong atau ’Kota di Kaki Bukit’.
Memang sudah ada beberapa tulisan yang membahas tentang Salako ini,misalnya Hudson (1970), Schneider (1974) dan beberapa penulis yang lain.
Copyright © Kebudayaan Dayak. Developed by: Kebudayaan Dayak |RSS Feed |Hubungi Kami |Online: 3 |Hits: 309 / 1590498
0 Komentar
Form Komentar Berita